Selasa, 16 April 2013

FanFiction - I'm Sorry My Friend Part 3


Title : I’m Sorry My Friend
Author : Yummy~ RaMyeon
Genre : Romance *masih sedikit -___- , Konflik
 Cast :
 • Lee Dong Hae (Super Junior)
 • Cho Kyu Hyun (Super Junior)
• Park Seo Ra
Rating : PG 13+
Length : Chapter

ini ff ku yang pertama, launching ceritanya :p ini murni dari ide otak aku lho :p dari ngayal juga :3

~Check it out~ 
.
.

 Seora’s POV 

Sudah beberapa hari ini, aku selalu bertemu dengan Donghae oppa, hubungan pertemanan kami pun semakin akrab saja. Namun aku juga selalu melihat Kyuhyun itu, entah kenapa aku sangat membencinya. Setiap kami bertemu, pasti bertengkar.
“Yaakk.. Kyuhyun-ssi. . apa yang kau lakukan, eoh? Kembalikan buku diary ku? “ seperti anak kecil memang hhmmm.. saat ini kami bertiga ada dirumahku. Sudah selama 1 tahun ini, kami berteman baik.

Akupun bekerja di perusahaan Lotte mart, perusahan yang sama dengan mereka berdua. Aku bisa masuk kesana karena Donghae oppa yang awalnya memberikan tawaran itu. Aku pun menyetujuinya, walaupun awalnya aku menolak karena aku tidak ingin meninggalkan café ku. Tapi , yaaa.. yasudah aku terima saja. Tapi aku masih bisa mengelola café itu sehabis pulang kerja.

 “Aigoo~ kau bercanda? Jinjjayo? Haha.. kalau begitu kau nyatakan saja padanya. Aku rasa dia juga memiliki rasa yang sama, hahah” kata Kyuhyun yang sedang duduk berdua di dekat jendela café bersama Donghae oppa
“Aku tau, aku sudah pernah mendengarnya dari dia sendiri, bahwa dia juga meyukaiku.” Terdengar samar-samar ketika Donghae oppa berbicara saat ada sebuah truk yang melewati café ku ini. Aku pun hendak menghampiri mereka berdua
“Eohh, Ra~yaa? Aku pulang dulu ne? hari ini aku akan mengantarkan Eomma-ku pergi.” Kata Donghae oppa sambil mengubah posisi duduknya menjadi berdiri (?)
 “Yaakk.. Hae!! Mau kemana kau? Aahhh.. kau takut menyatakan padanya kan? Hahah” Kyuhyun tertawa pada Donghae oppa, entah apa yang dia maksud.
 “Berisik kau setan!! :p sudahlah.. aku pergi dulu ne? Annyeong.” Donghae oppa langsung pergi keluar, dan meninggalkan kami.
 “Aneh sekali dia. Apa yang sedang kalian bicarakan? Kenapa wajahnnya seperti tidak ada semangat hidup?” aku berkepo(?) sedikit :3
“Semua itu gara-garamu Seora~yaa, haha kau jahat sekali. Bahkan kau menyiksanya.” Kyuhyun yang evil itu tiba-tiba saja menyalahkan ku dan menertawaiku. Apa yang salah denganku?
 “Kyaaaa.. kau dasar setan, salahku apa? Kenapa kau jadi menyalahkan ku? Eoh?” timbalku yang tak kalah hebohnya seperti Kyu.

Tidittttttttttttttttttttttt…

Braakkkkkkkkkkkkk..

Aisshh.. jinjja? Suara apa itu?
Kami semua terkejut mendengar suara yang keras dijalanan. Sepertinya ada kecelakaan.
Aku dan Kyuhyun pun keluar dan hendak melihat apa yang terjadi. Ditengah-tengah jalan raya, di hiasi dengan lampu-lampu jalanan yang menerangi jalan.
Namun, bulan seakan malu untuk muncul, dan menerangi malam ini, sehingga dapat menyinari bumi dimalam ini dengan lebih terang. Kulihat kerumunan orang-orang yang sedang mengerumuni, seseorang. Aku berusaha melihatnya. “Omona~ Donghae oppaaaa???”
Tinutttttt

Ninutttttttttttttttt

Ninuttttttttttttttt (?) *anggap saja suara sirine ambulance :3


 Donghae’s POV


Aku berusaha mengerejap-rejapkan mataku. Yang pertama kulihat adalah cahaya putih yang sangat terang. Aku berjalan menelusuri dan mengikuti cahaya putih itu.
Aa.. apa itu? Tiba-tiba aku melihat seorang laki-laki yang mengenakan pakaian seraba putih. Appa?
Apakah dia, Appa?
Bukankah Appa sudah meninggal 5 tahun yang lalu?
Bagaimana bisa? Ahh.. sepertinya ia memberikan ku sebuah petunjuk.
 “Appa?? Appa??´ s
udah beberapa kali aku memanggilnya, namun ia tak menjawabnya. Cahaya apa lagi itu??? “Kyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa”


 Seora’s POV

 “Bagaimana Sonsaengnim? Apa dia baik baik saja?” tanyaku yang mulai khawatir dengan keadaan Donghae oppa.
 “Aku tidak bisa mendeskripsikannya. Sungguh sulit untuk saya mengatakannya. Mungkin kemungkinan untuk bangun kembali sangat kecil. Tapi kami akan berusaha. Kau bisa terus menjenguknya, dia masih hidup, dia masih bisa merasakan keadaan, kau harus tetap 'menemaninya!” jelas Sonsaengnim. Sehingga membuatku menjatuhkan airmataku
“Hiksss.. hiksss”

“Sudahlah Seora~yaa, aku yakin dia akan kembali sadar. Biarkan waktu yang akan berbicara.” Kyuhyun mendekapku agar aku bisa sedikit merasa tenang.
“Teman macam apa kau ini, eoh? Disaat seperti ini masih saja kau merasa tenang. Apa kau tidak takut kehilangan temanmu itu, hah? Hikss hikss” aku memukul dada bidang Kyuhyun, dan menumpahkan airmataku di pakaiannya.



 ***


Sudah 1 minggu ini Donghae oppa belum sadarkan diri. Apa yang sedang ia lakukan disana? Kenapa dia betah untuk tidur selama ini, eoh? Aku melihat kearah Monitor Jantung. Detak jantungnya masih ada. Aku harap oppa akan segera bangun dari komanya. Aku pun pergi ke kamar kecil, karena ada urusan sedikit(?). Setelah itu aku kembali ke ruangannya Donghae oppa.
“Dimana setan aneh itu? Kenapa dia tidak datang kemari? Sudah tau temannya sedang sakit. Masa tenang-tenang saja dia u,u” gerutu ku karena Kyuhyun tak kunjung datang ke Rumah Sakit.

 Tiiiiiiitttttttttttttttttttttt..(?)

Aku melihat suara decit itu, ternyata
 “Aigoo~ sonsaengnim sonsaengnim!!!” seketika aku kaget dan panik, dengan gerakan cepat aku langsung memanggil sonsaengnim yang ada.
 Ada apa dengan Donghae oppa? Kenapa Monitor Jantungnya tiba-tiba seperti itu?
“Apa dia benar benar akan tidur dan tidak akan bangun-bangun lagi?” Aisshh.. Park Seora! Apa yang kau fikirkan? Ani.. aku yakin dia masih hidup.
Aku melihat sonsaengnim dan ke-3 perawatnya itu sedang mencoba memacu jantungnya Hae oppa. Aku hanya bisa menangis dari luar ruangan sambil melihat Donghae dari kaca pintu.

“Seora? Bagaimana keadaan Donghae?” tanya Kyuhyun yang tiba-tiba datang menghampiriku yang sedang menangis Aku pun membalikan tubuhku dan sengaja memperlihatkan keadaan Donghae dari luar
“Hyung?? Ada apa dengannya?? Apa yang terjadi dengam Donghae??” Kyuhyun mengguncang-guncangkan pundakku. Aku tak bisa menjawab pertanyaan Kyuhyun. Karena jika aku membuka mulutku, mungkin tangisan ku ini akan meledak. Selang beberapa menit kemudian, Sonsaengnim keluar.
“Saya tidak percaya dengan ini,” kata sonsaengnim
“Wae? Bagaimana dengannya? Tanya Kyuhyun yang panik juga sama sepertiku.
“Setelah kami memacu jantungnya memang tidak berhasil. Kami sempat menyerah. Lalu beberapa detik kemudian, sekitar 30 detik. Jantungnya mulai berdetak kembali dengan stabil. Pasien harus dirawat beberapa hari lagi untuk memulihkan kerongkongan dan pergelangan kakinya". Jelas sonsangnim panjang lebar, lalu meninggalkan kami. Kyuhyun dan aku masuk ke ruangan.

Senyum indah terukir dimulutku dan mulut Kyuhyun, karena detak jantung Hae oppa sudah kembali stabil. Keeokan harinya, aku menjenguk Donghae oppa lagi, aku memegang tangan kirinya dengan erat. Aku berdo’a agar Hae oppa cepat kembali sadar. Tiba-tiba sebuah tangan menggenggamku. Mwoya? Tangan?

“Donghae oppa?? Kk..kau sudah bangun??” ah aku terkejut ketika melihat Hae oppa membukakan matanya. Aku segera memanggil sonsaengnim untuk memeriksakan Dongha oppa. Setelah selesai, sonsaengnim meninggalkan ruangan ini.
“Seora~yaa, mi..mianhaeyo!” kata Hae oppa sambil tersenyum kepadaku lalu mencium tanganku.

 “Untuk apa?” “Untuk segalanya.” Jawab Hae oppa yang membuat ku merasa malu,

 “Dimana Kyuhyun?” lanjutnya.

“Dia akan segera datang, oppa” jawabku sambil tersenyum.


Author’s POV 

 Beberapa menit kemudian Kyuhyun pun datang.
“Kyuhyun, maafkan aku.. seharusnya waktu itu aku member tau pada Seora, bahwa kau adalah orang yang dijodohkan oleh orangtua kalian.” Jelas Donghae tanpa mereka mengerti apa maksudnya. “Mm..maksudmu..?” tanya mereka berdua secara bersamaan. Akhirnya Donghae menjelaskan cerita yang sebenarnya terjadi diantara mereka berdua, ah ani.. bertiga, karena Donghae juga terlibat.
“Jeongmal mianhaeyo telah mengecewakan kalian.”
 “Gwaenchana Hyung, Minggu depan aku akan pergi ke Amerika, aku akan tinggal disana.
“Mwo? Secepat itukah Kyuh?” tanya Donghae yang kaget mendengarnya.
“Tentu, aku akan meneruskan perusahaan Appa disana. Ini kesempatanmu untuk memiliki dia, hihi” bisik Kyuhyun.
“Heyy.. setan. Apa yang kau bicarakan dengan Donghae oppa?” tanya Seora penasaran sambil mengecak pinggangnya


 *** 

7 Bulan berlalu, Seora dan Donghae sudah merencanakan untuk menikah.

Dibulan February, tepat pada hari valentine, tanggal 14. Akhirnya. Hari yang ditungggu-tunggu kedua insan itu pun datang. Dimana Donghae memakai Tuxedo putih sedangkan Seora memakai gaun indah berwarna putih sambil membawa kumpulan bunga tulip putih Seora hendak berjalan dengan pelan-pelan menuju altar bersama Appa tersayangnya yang menggandeng tangan Seora. Seora pun sampai ke Altar. Dimana mereka berdua akan mengucapkan janji suci sehidup semati.


SKIP


Kyuhyun yang memang datang ketika itu melihat sepasang kekasih, ani.. mereka sudah menikah, maksudku mereka sepasang pengantin baru yang sedang duduk mesra dan saling melemparkan senyum di antara keduanya.
“Yaakk Hyung,kau jadi menikahinya? Hahaha.. chukkaeyo ne ;) haha” kata Kyuh sambil berbisik pada Donghae
“Wae? Apa kau iri? Hahaha..” goda Donghae sambil mengejeknya wkwk
“Ahh tentu saja tidak, aku juga sudah ada orang Amerika, haha.. jangan lewat kan mala mini n hyung! Buatkan aku seorang keponakan.. haha” celetuk Kyuhyun yang langsung meninggalkan mereka.
“baik Kyuh, tenang saja ” sahut Donghae Pleetttaaaaakkk..
“Aishhh appoo jagiyaa..” keluh Donghae karena Seora menjitak kepala Donghae,
“Dasar kau ini namja yadong :p”


 *** 


Malam itu adalah malam pertama mereka berdua. Keduanya tampak begitu lelah, usai acara pernikah yang mereka gelar tadi siang, ani.. bahkan sampi pukul 7 malam. Donghae berbaring diatas kasur berbentuk king size. Sedangkan Seora langsung ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Setelah Seora selesai, Seora berjalan ke kamar sambil memakai sehelai handuk yang ia talikan untuk menutupi tubuhnya dari dada sampai lututnya.

“Kyaaaaaa. Donghae!! Kenapa kau menatapku seperti itu, eoh? Cepat kau bersihkan dirimu.” Kata Seora yang terkejut melihat suaminya itu menatap intens tubuh istrinya itu. Seora berbaring diatas kasurnya sambil membaca sebuah novel.
“Kau belum tidur, chagi?” tanya Donghae saat melihat istrinya
“Belum.. yaaaaaaaaakkk Donghae oppa, apa yang kau lakukan? Cepat pakai bajumu!!” Seora tertegun dan langsung menutupi wajahnya itu dengan buku novelnya ketika melihat Donghae yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan mengenaikan handuk yang ia lilitkan pada tubuhnya bagian bawah saja.
“Memangnya kenapa? Toh kau akan melihat yang lebih dalam lagi, ckckck” sambil tersenyum evil pada Seora
“Ayoo cepat pakai bajumu!!!” teriak Seora dibalik buju novelnya,
“tidak.. aku tidak mau memakai baju malam ini.” Sahut Donghae yang membohongi istrinya itu, padahal dia sudah beres mengganti pakaiannya.
“Seora, lihat aku!” Donghae menyurh istrinya itu untuk melihatnya
 “Sirheo!!” Donghae pun mendekati Seora
“Yaaaaakk apa yang akan kau lakukan? Walaupun aku menutupi wajahku, tapi aku tau kau sedang menghampiriku. Menjauhlah!” kata Seora sambil berteriak. Donghae pun menyibakan dan melempar Novel itu dihadapan Seora,
“Apa yang sedang kau fikirkan chagi?” Donghae sedikit menyeringai Seora. Seora memperhatikan Donghae yang sudah memakai baju tidurnya dengan lengkap.
“huffttt..” Seora melihatnya dengan lega,
“Sudahlah aku lelah, dan aku ingin tidur. Sebaiknya kau juga tidur oppa!” lanjut Seora yang langsung membaringkan tubuhnya dan membelakangi Donghae.
“Issshh.. istri macam apa kau ini. Tidak mau memberikan Night Kiss di malam pertamanya, huhh” terang Donghae, yang sepertinya marah pada Seora. Seora yang mendengar itu langsung membukakan matanya, lalu melihat Donghae dengan posisi tidur yang membelakanginya. Seora fikir dia marah, namun kenyataannya tidak karena Donghae hanya ingin mengerjai istrinya itu. Seora membelai lembut rambut Donghae, dan tersenyum. Tiba-tiba tangan Donghae memegang pergelangan tangan Seora.
“Chagiyaa..” panggil Donghae
“Nn..ne? kau belum tidur?” Donghae membalikan tubuhnya
“Belum, aku menunggumu chagi,”
“untuk apa oppa?” tanya Seora yang penasaran.

CHUU~

Tiba-tiba saja Donghae mencium bibir indah Seora. Seora tersipu malu
“Aisshhh.. begitu saja kau langsung mengeluarkan semburat merah dipipimu, kkkk” Donghae terkekeh ketika melihat istrinya seperti itu.
“Kau curang.. sudahlah, mala mini aku benar-benar ngangtuk. Aku ingin kita tidur sekarang oppa”
“Baiklah kalau begitu.” Donghae mengiyakannya, tanpa melepas genggaman dari tangan Seora. Setelah itu ia memeluk erat tubuh istrinya. Dan sekali lagi ia menciumi kepala, dahi, hidung, kedua pipi serta bibir milik istrinya itu. Mereka pun akhirnya tertidur lelap tanpa melepaskan tangan diantara keduanya.

 END

 eottae? tambah gaje ne? :3 yahh namanya juga pemula, wajar kkkk~
thanks for your reading ^^
 insyaallah mau buat sequelnya xD
jangan lupa di comment yaa~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar